Friday, 4 January 2008

ini sebetulnya pengantar blog ini...

Cita-cita : keliling dunia

by : mamajalu

Sejak tercuci otak setelah mengunjungi negeri jiran di tahun 2003, mulailah mamajalu merubah orientasi dan cita-cita. Sebelumnya cita-cita mamajalu adalah jadi orang kaya yang professor (maksudnya jadi orang pinter gitu… ) tapi sekarang cita-cita itu agak sedikit berganti yaitu : jadi orang kaya & bisa keliling dunia (tapi tetep jadi orang pinter dong :D)

Untunglah bapajalu punya cita-cita yang sama, jadilah kami sering berandai-andai.. & punya cita-cita, kalau nanti kami harus punya satu ruang keluarga yang isinya dipenuhi benda memorabilia dan souvenir dari banyak negara yang pernah kami kunjungi (padahal yakin deh… sebagian besar benda-benda itu kalo dibalik tulisannya bakal sama : made in china).. ;p


Persinggahan pertama : Brunei Darussalam


Setelah bertahun-tahun berandai-andai untuk tinggal di luar negri, Bapa Jalu dapet kerjaan di luar negri ! horeee…

Walaupun letaknya di pulau Kalimantan, kan tetep aja luar negri.. hehehe

Setelah trial selama 2 minggu disana akhir oktober sampai awal November lalu, BapaJalu balik lagi ke rumah.. hihi.. sok jual mahal dong ah.. (biar tawarannya agak naik dikit gitu ;p )

Negosiasipun dimulai.. kekekekek.. alasannya : ‘kan kita mau bawa Jalu ..

dan Jalu mau dikasi tambahan adik.. ;p (ehm)

Akhirnya tgl 3 Desember ini Bapajalu balik berangkat lagi ke Brunei, dan tinggalah Jalu + mamaJalu ditinggal di Bandung untuk nyusul

Thursday, 3 January 2008

Minggu 16 Desember 2007

by bapa jalu

Saatnya mamperpanjang visa kunjungan, karena masuk Brunei dengan visa kunjungan turis, jadi saya cuman punya jatah dua minggu untuk tinggal.

Sebelum working permit keluar dan dapet visa tinggal yang lebih lama, hari ini saya ke Kuala Lurah, kota perbatasan (tempat check point) paling deket dengan Bandar Seri Begawan.

Terlihat kondisi yang agak jomplang antara Brunei & Sabah. Malaysia terlihat sangat kumuh... kayak di daerah parung panjang (maap sister !) lah… hehe

just like border malaysia & thai pas kita ke hatyay thailand, goreng pisan. bikin males pergi lebih ke sana, jadi stlh cap, langsung pulang aja. (gak berasa pindah Negara ya?)

Di perbatasan penuh dengan orang-orang bermobil yang melintas, biasanya orang Brunei pergi ke Malaysia untuk minum alcoholic beverages, soalnya di Brunei mahal & kalo muslim dilarang keras minum minuman beralkohol.

Selain orang yang mau mabuk itu, banyak juga pekerja yang pake visa kunjungan (jiga sayah we…) kebanyakan orang fillipin, mereka datang pake bis sampe border, terus ngecap, dan balik lagi…

Reimburse tiket udah turun pas hari sabtu, jadi saya mesti nuker jadi duit buat belanja keperluan dapur. Tadinya sempet kepikiran.. Duh.. gimana ya.. bank kan tutup, baru buka senin, sedangkan hari kerja aku gak punya kesempatan belanja, maklum gak ada mobil…

But, thanks God !!!

ternyata Sabtu & Minggu bank di Brunei buka ½ hari!! (di Bandung juga ada mandiri yang punya weekend banking.. hehe) Coba bayangkan betapa hebatnya pelayanan mereka terhadap nasabah!

Emang sih yang buka cuman yang di mal-mal aja, tapi itu aja udah hebat !!!

Tuesday, 1 January 2008

Satu hal mengenai transportasi umum di Brunei yaitu : agak susah untuk mendapatkannya.


Hanya beberapa ruas jalan yang dilayani oleh rute bus, ada setidaknya 6 jalur, 4 jalur searah mata angin, dan 2 jalur yang menuju pusat2 perbelanjaan. Jika semua di beri fasilitas yang baik, seperti halte bus yang dapat melindungi para calon penumpang, pedestrian yang nyaman untuk berjalan menuju halte tersebut, dan peta rute perjalanan yang ditempuh sebuah bus line, maka saya rasa itu tidak akan terlalu bermasalah, tapi masalahnya di beberapa ruas jalan tidak ada fasilitas untuk pejalan kaki.

Mungkin karena sangat murah dan mudah untuk mendapatkan kendaraan, terutama dengan bank loan, maka orang brunei memilih untuk berpergian dengan mobil. Ditambah lagi dengan harga BBM yang sangat murah (53¢ u/ Shell Super, 50.3¢ u/ shell premium, dan 40¢ u/ shell diesel, dengan kurs Rp. 6.490 u/ Bn$1).

Tidak ada taksi yang menggunakan meter, semua taksi menggunakan ”argo kuda” jadi kita mesti tau berapa harga yang layak untuk mencapai satu tempat dengan taksi.... gimana bisa? Kan kita belum tau tempatnya? He he he...

Sampai sekarang, saya belum pernah menemukan peta kota bandar seri begawan yang komplit, seperti peta jakarta buatan orang jerman itu... atau seperti peta wisata Singapur lebih dari cukup dari sekedar sebagai peta wisata, bahkan setidaknya separti peta wisata Hatyay lah. Hal ini yang membuat para pendatang baru seperti saya, dan para pelancong kesulitan untuk menemukan dan mencapai tempat yang dituju.